Kamu bisa
Haii..
Sudah lama tidak bersua, rasanya rindu berbagi rasa dengan media ini.
Apakah kita harus berkenalan lagi? aaah sudahlah bagaimana mungkin kau tidak mengenaliku.
Aku masih aku yang dulu, walaupun sekarang aku sudah menjadi seorang istri dan ibu.
Iya aku sudah menjadi seorang istri satu tahun 3 bulan 13 hari yang lalu, dan aku sudah menjadi seorang ibu 5 bulan 14 yang lalu
Aku memiliki bayi mungil yang sedang lucu lucu nya, namanya Almeira Hafizah.
Dia sedang belajar duduk dan sedang senang senang nya ngoceh, aku sangat menikmati menjadi seorang ibu yang bangun tengah malam sampai subuh, aku menikmati segala waktu yang berkaitan tentang nya.
Bersama bidadari kecilku, aku sejenak melupakan segala bentuk masalah dan ujian.
Yaah begitulah namanya juga manusia dewasa ada saja ujiannya, itu tanda Allah mencintai hambanya.
Sekian untuk perkenalan nya, nanti akan dituliskan khusus ya.
Kenapa aku memberi nya judul "Kamu bisa" karena aku merasa aku sudah cukup bisa melewati apapun yang ada di depanku selama ini.
Aku berterima kasih kepada diriku sendiri, karena sudah mampu bertahan, karena sudah cukup paham untuk tidak menyalahkan diri sendiri dan orang-orang sekitar untuk apapun yang sudah dihadapi.
Karena aku tanamkan dalam hidupku, apapun yang aku jalani saat ini sudah menjadi ketentuan Allah.
Aku tidak marah sama Allah untuk segala bentuk ujian yang dititipkan, karena aku tau suatu saat ujian ini akan bermanfaat didunia dan diakhirat.
Karena seorang hamba yang dititipkan ujian oleh Allah adalah bentuk kasih sayang Allah.
Yaah aku tetap manusia biasa, aku tetap seorang wanita biasa, seorang istri biasa, seorang ibu biasa. Masih banyak hal yang harus aku pelajari perihal "rumah tangga"
Dulu anganku perihal rumah tangga yang manis, yang enak, membangun rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah, aku sampai lupa bahwa menuju yang enak enak itu butuh proses, di Sentil dulu sama Allah, Allah mau ngecek apakah kita mampu atau tidak, apakah kita cepat mengeluh atau tidak, apakah kita akan tetap bersyukur atau tidak.
Hidup tidak seenak di negeri dongeng.
Lanjutkan besok lagi tulisan nya.
Sudah lama tidak bersua, rasanya rindu berbagi rasa dengan media ini.
Apakah kita harus berkenalan lagi? aaah sudahlah bagaimana mungkin kau tidak mengenaliku.
Aku masih aku yang dulu, walaupun sekarang aku sudah menjadi seorang istri dan ibu.
Iya aku sudah menjadi seorang istri satu tahun 3 bulan 13 hari yang lalu, dan aku sudah menjadi seorang ibu 5 bulan 14 yang lalu
Aku memiliki bayi mungil yang sedang lucu lucu nya, namanya Almeira Hafizah.
Dia sedang belajar duduk dan sedang senang senang nya ngoceh, aku sangat menikmati menjadi seorang ibu yang bangun tengah malam sampai subuh, aku menikmati segala waktu yang berkaitan tentang nya.
Bersama bidadari kecilku, aku sejenak melupakan segala bentuk masalah dan ujian.
Yaah begitulah namanya juga manusia dewasa ada saja ujiannya, itu tanda Allah mencintai hambanya.
Sekian untuk perkenalan nya, nanti akan dituliskan khusus ya.
Kenapa aku memberi nya judul "Kamu bisa" karena aku merasa aku sudah cukup bisa melewati apapun yang ada di depanku selama ini.
Aku berterima kasih kepada diriku sendiri, karena sudah mampu bertahan, karena sudah cukup paham untuk tidak menyalahkan diri sendiri dan orang-orang sekitar untuk apapun yang sudah dihadapi.
Karena aku tanamkan dalam hidupku, apapun yang aku jalani saat ini sudah menjadi ketentuan Allah.
Aku tidak marah sama Allah untuk segala bentuk ujian yang dititipkan, karena aku tau suatu saat ujian ini akan bermanfaat didunia dan diakhirat.
Karena seorang hamba yang dititipkan ujian oleh Allah adalah bentuk kasih sayang Allah.
Yaah aku tetap manusia biasa, aku tetap seorang wanita biasa, seorang istri biasa, seorang ibu biasa. Masih banyak hal yang harus aku pelajari perihal "rumah tangga"
Dulu anganku perihal rumah tangga yang manis, yang enak, membangun rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah, aku sampai lupa bahwa menuju yang enak enak itu butuh proses, di Sentil dulu sama Allah, Allah mau ngecek apakah kita mampu atau tidak, apakah kita cepat mengeluh atau tidak, apakah kita akan tetap bersyukur atau tidak.
Hidup tidak seenak di negeri dongeng.
Lanjutkan besok lagi tulisan nya.
Komentar
Posting Komentar