Cahaya di genggaman

Ternyata benar hidup itu misteri.
Bahkan apa yang terjadi satu menit kedepan kita tidak akan pernah tahu.
Setiap hari sebelum tidur, aku selalu merangkum mimpi2 ku.
Hati dan pikiran ku saling menukar pertanyaan dan jawaban.
Hingga aku tak sadar mata sudah mulai lelah dan terlelap dengan sendiri nya.

Aku sadar, aku seorang gadis yang hidup dengan begitu banyak mimpi dan imajinasi.
Terkadang aku juga sadar dari semua mimpi itu akan ada yang tak mampu aku raih.

Dulu, sejak umur ku 10 tahun aku selalu bermimpi ingin punya sayap, hingga aku bisa terbang mengelilingi dunia ini, dan mencari tahu tempat seperti apakah yang lebih ayah pilih dibanding tempat yang sedang aku pijaki dengan ibu dan adikku.
Umur 10 tahun mungkin belum pantas merasakan benci, diumur seperti itu kita sedang menikmati rasa rasa indah.
Rasa rasa indah itu, menangis karena tidak dibelikan permen, atau menangis merengek minta mainan.
Disaat permen dan mainan itu ada, seketika kita lupa apa yang terjadi sebelum nya.
Tapi tidak dengan aku, disaat umur ku 10 tahun aku sudah mulai mengerti keadaan, sudah tahu seseorang seperti apa ayah ku.
Seorang ayah yang tidak punya hati meninggalkan istri dan kedua anak nya, untuk mencari hidup yang lebih baik.
Setiap malam aku selalu mendengar desah tangis seorang ibu di dalam do'anya, berharap apa yang di jalani nya sekarang, rasa sakit yang dia rasakan tidak akan pernah di rasakan kedua anak nya.
Yaaah begitulah hidupku, hidup tanpa seorang ayah.
Hidup dengan seorang ibu yang super luar biasa.

Aku mulai tumbuh menjadi seorang gadis yang kuat.
Menjadi seorang gadis yang akan melindungi ibu dan adik nya.
Aku ingin membalas perjuangan ibu selama ini, tapi aku sadar sebesar apapun yang kita korbankan dan perjuangkan tidak akan mampu membalas jasa jasa nya.
Yang hanya bisa kita lakukan adalah memberi yang terbaik setiap hari nya.

Aku merubah keinginan ku ingin memiliki sayap untuk mencari tahu tempat seperti apa yang ayah pilih, karna sekarang aku sadar sejak saat dia meninggalkan istri dan kedua anak nya dan belum kembali sampai detik ini dimana aku berusia 21 tahun, itu menandakan bahwa dia sudah benar-benar nyaman dengan keluarga baru nya.
Karena kabar terakhir yang aku dengan ayah sudah menikah lagi dan memiliki seorang anak laki-laki dan perempuan.

Keinginanku memiliki sayap sekarang adalah, aku ingin membawa ibuku terbang jauh hingga rasa sakit selama ini terasa ringan walau sebenarnya rasa sakit itu tidak akan hilang.
Aku ingin menunjukan kepada ibu bahwa dunia begitu indah, bahwa dunia memberi gelar wanita luar biasa untuk nya.
Wanita tangguh, wanita hebat yang membesarkan kedua anak nya tanpa pernah memikirkan untuk mencari pendamping hidup.
Wanita hebat yang hanya memikirkan kebahagiaan anak nya.
Wanita hebat yang luar biasa bahagia dan bangga nya  karena memiliki kedua putri yang cantik.

Sekarang aku sudah dewasa, mimpi-mimpi ku semakin indah.
Aku yakin aku mampu meraih itu semua, aku sudah berjuang dan bertahan sejauh ini.
Lewat ibu aku mengerti hidup itu seperti apa.
Sesakit apapun itu, tetaplah berdiri berjalan walau terkadang banyak batu terjal di perjalanan nya.
Tetaplah tersenyum walau terkadang airmata mengiringi nya.
Tetaplah optimis akan bahagia walau terkadang pahit yang harus kau rasakan.
Jadikanlah luka dan masa lalu sebagai penyemangat untuk perjalanan kita menjadi lebih baik.
Lewat ibu aku belajar, masa lalu sepahit apapun itu dialah pelajaran luar biasa.
Walaupun masa lalu meninggalkan luka, tapi jangan pernah membenci nya.
Ibu selalu bilang, sejahat apapun ayah dia tetaplah ayah bagi aku dan adiku.

Aku tidak pernah menyesal karena memiliki seorang ayah yang lebih memilih kehidupan lain.
Aku tidak pernah menyesal karena keadaan dan kenyataan hidup membawa aku terlalu dini mengerti apa itu benci, luka dan airmata.
Karena semua itu sudah tertutupi dengan kebahagian yang luar biasa, dengan hati putih yang tulus yang bernama "ibu"
Aku tidak pernah malu hidup di keluarga "broken home"
Yang ada aku bangga, karena mampu menjalani itu semua.
Aku akan tetap menjadi kuat, aku bangga bisa miliki ibu dan adik yang luar biasa.
Entah nanti ayah akan kembali dengan kata maaf atau tidak, aku akan tetap menganggap nya ayah.
Ayah yang telah menghadirkan aku di dunia ini, ayah yang membuat aku memiliki ibu super luar biasa, dan memiliki adik yang super lucu.
Jangan khawatir ayah, suatu saat nanti bila engaku ingin kembali aku tidak akan memakimu atas luka yang telah kau beri untuk ibuku.
Ibu dan adiku wanita luar biasa, dan itu sudah cukup untuku.

Perjalanan hidup masih panjang, terlalu dini untuk mengakhiri cerita ini.
Terimakasih ibu dan adik sudah menjadi pelengkap hidup luar biasa, kata kata itu bukan kata kata terkakhir.
Akan ku ukir sebuah cahaya abadi untuk kita.

Sulistri Yanti
20 May 2016



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu

RIP OLGA SYAHPUTRA :'(